ADMIXTURE

Oktober 22, 2017 A Cintya Nur D 0 Comments


Tahukah kalian bahwa suatu beton ternyata memiliki bahan tambahan tersendiri? Bahan tambahan inilah yang nantinya akan mengubah sifat beton, sehingga bisa menutupi semua kekurangan dan melengkapi kebutuhan beton untuk keperluan konstruksi. Yaa, itulah yang akan saya bahas disini. Nama lain dari bahan tambahan tersebut adalah Admixture.


1. Pengertian Admixture

Admixture merupakan suatu bahan/material selain air, semen dan agregat yang ditambahkan ke bahan beton sebelum atau saat proses pengadukan dilakukan. Admixture dapat kita sebut juga sebagai bahan tambahan beton. Pengertian bahan tambah menurut ACI (American Concrete Institute) yaitu material selain air, agregat dan semen hidrolik yang dicampurkan dalam beton atau mortar yang ditambahkan sebelum atau selama pengadukan berlangsung.

Penambahan bahan tambah dalam sebuah campuran beton atau mortar tidak mengubah komposisi yang besar dari bahan lainnya, karena penggunaan bahan tambah ini cenderung merupakan pengganti atau susbtitusi dari dalam campuran beton itu sendiri. Adanya admixture dalam bahan beton akan mengubah sifat dan karakteristik tertentu dari beton atau mortar yang dihasilkan, dengan adanya hal ini kecenderungan perubahan komposisi dalam berat-volume tidak terasa secara langsung dibandingkan dengan komposisi awal beton tanpa bahan tambah. 

Standar yang berlaku pada penggunaan bahan tambah dalam sebuah campuran beton pun juga harus diperhatikan seperti SNI (Standar Nasional Indonesia), ASTM (American Society for Testing and Materials) atau ACI (American Concrete Institute) dan yang paling utama memperhatikan petunjuk dalam manual produk dagang.


2. Latar Belakang Penggunaan Admixture

Pada praktiknya beton yang dikerjakan dalam proses pembangunan mempunyai sifat tertentu sesuai dengan kebutuhan. Seperti contohnya adanya keperluan membongkar/melepas cetakan lebih awal akan membutuhkan beton yang mempunyai sifat lebih cepat mengeras dan mencapai kekuatan awal lebih tinggi. Temperatur yang tinggi, atau waktu pengangkutan adukan beton yang cukup lama harus didukung oleh adukan beton yang waktu pengikatannya bisa diperlambat. Untuk itu, supaya kita dapat menghasilkan sifat-sifat beton yang baru untuk memenuhi suatu kebutuhan diperlukan diperlukan suatu bahan yang dapat mengubah sifat alami beton. Bahan tersebut biasa kita sebut sebagai bahan tambah. Jenis bahan tambah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu jenis bahan tambah yang bersifat kimiawi (chemical admixture) dan bahan tambah yang bersifat mineral (additive).

3. Tujuan Admixture

Seperti yang sudah dijelaskan berulang kali, adanya bahan tambah pada pembuatan campuran beton ini secara umum bertujuan untuk menghasilkan jenis beton baru yang dapat digunakan sesuai keperluan dalam suatu pekerjaan. Tujuan utama admixture sendiri memang untuk memodifikasi sifat dan karakteristik dari beton itu sendiri. Berdasarkan tujuan yang diharapkan terdapat beberapa tujuan penggunaan zat kimia diantaranya yaitu:

a. Water Reduction. 
{Zat kimia untuk mengurangi penggunaan air pada beton}
Tujuannya supaya diperoleh adukan dengan nilai fas tetap tapi didapatkan adukan beton lebih encer. Hal ini agar diperoleh kuat tekan yang lebih tinggi, dengan tidak mengurangi kekentalannya, atau menghasilkan beton dengan kuat tekan sama tapi lebih encer.

b. Retarder 
{ zat kima untuk memperlambat proses ikatan campuran beton }
Biasanya diperlukan untuk beton yang tidak dibuat dilokasi penuangan beton. Proses pengikatan campuran beton sekitar 1 jam. Sehingga apabila sejak beton dicampur sampai penuangan memerlukan waktu lebih dari 1 jam, maka perlu ditambahkan zat kimia ini. Zat tambahan ini diantarannya berupa gula, sucrose, sodium gluconate, glucose, citric acid, dan tartaric acid.

c. Accelerators
{zat kimia untuk mempercepat ikatan dan pengerasan campuran beton}
Diperlukan untuk mempercepat proses pekerjaan konstruksi beton. Zat tambahan yang digunakan adalah CaCl2, Ca(NO3)2 dan NaNO3. Namun demikian, lebih dianjurkan menggunakan yang nitrat, karena penggunaan khlorida dapat mempercepat terjadinya karat pada penulangan.


4. Jenis-Jenis Admixture

Secara umum bahan tambah terbagi menjadi dua yaitu bahan tambah yang berupa mineral (additive) dan bahan tambah kimiawi (chimical admixture). Saat proses pengadukan dan pengecoran barulah barhan tambah admixture dapat ditambahkan, sedangkan pada bahan tambah additive dapat ditambahkan saat proses pengadukan. Jenis bahan kimia admixture ini dapat diklasifikasikan ke dalam tipe-tipe yang telah ditetapkan oleh standar ASTM seperti berikut:


1) Tipe A, Water-Reducing Admixtures
2) Tipe B, Retarding Admixtures
3) Tipe C, Accelerating Admixtures
4) Tipe D, Water Reducing and Retarding Admixtures
5) Tipe E, Water Reducing and Accelerating Admixtures
6) Tipe F, Water Reducing, High Range Admixtures
7) Tipe G, Water Reducing,High Range Retarding Admixtures






5. Pustaka Internet

Sianturi, Erwin. Admixture untuk Digunakan dalam Beton http://erwinsianturi.blogspot.co.id/2011/04/admixtures-untuk-digunakan-dalam-beton.html Dikunjungi 25 September 2017

Dunia Sipil.Admixture Bahan Tambah Untuk Campuran. http://tosimasipil.blogspot.co.id/2013/07/admixture-bahan-tambah-untuk-campuran.html. Dikunjungi 25 September 2017

Highway Engineering. Bahan Tambah Beton. http://indonesianhighwayengineering.blogspot.co.id/2011/06/bahan-tambah-beton.html. Dikunjungi 25 September 2017

0 komentar: