BAJA
1. Definisi Baja
Baja adalah logam paduan,
logam besi sebagai
unsur dasar dengan beberapa elemen lainnya, termasuk karbon.
Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai
grade-nya. Elemen berikut ini selalu ada dalam baja: karbon, mangan, fosfor, sulfur, silikon,
dan sebagian keciloksigen, nitrogen dan aluminium.
Selain itu, ada elemen lain yang ditambahkan untuk membedakan karakteristik
antara beberapa jenis baja diantaranya: mangan,nikel, krom, molybdenum, boron, titanium, vanadium dan niobium. Dengan
memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan lainnya, berbagai jenis
kualitas baja bisa didapatkan. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur
pengeras dengan mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom
besi. Baja karbon ini dikenal sebagai baja hitam karena berwarna hitam, banyak
digunakan untuk peralatan pertanian misalnya sabit dan cangkul.
2. Jenis Baja
Baja secara umum dapat dikelompokkan atas 2 jenis yaitu
:
1) Baja karbon (Carbon steel)
Baja karbon dapat terdiri atas
*Baja karbon rendah (low carbon steel)
Machine, machinery dan mild steel
(0,05 % – 0,30% C ) Sifatnya mudah ditempa dan mudah di
mesin.
Penggunaannya:
·
0,05 % – 0,20 % C : automobile bodies,
buildings, pipes, chains, rivets, screws, nails.
·
0,20 % – 0,30 % C : gears, shafts, bolts,
forgings, bridges, buildings
*Baja karbon menengah (medium carbon steel)
Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah. Sifatnya
sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong.
Penggunaan:
·
0,30 % – 0,40 % C : connecting rods, crank
pins, axles.
·
0,40 % – 0,50 % C : car axles, crankshafts,
rails, boilers, auger bits, screwdrivers.
·
0,50 % – 0,60 % C : hammers dan
sledges
*Baja karbon tinggi (high carbon steel)
tool steel
Sifatnya sulit dibengkokkan,
dilas dan dipotong. Kandungan 0,60 % – 1,50 % C
Penggunaan:
screw drivers, blacksmiths hummers, tables knives, screws, hammers,
vise jaws, knives, drills. tools for turning brass and wood, reamers, tools
for turning hard metals, saws for cutting steel, wire drawing dies, fine
cutters
2) Baja paduan (Alloy steel)
Tujuan dilakukan penambahan unsur yaitu:
· Untuk
menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan
sebagainya)
· Untuk
menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah
· Untuk
meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi)
· Untuk
membuat sifat-sifat spesial
Baja paduan yang diklasifikasikan menurut kadar karbonnya
dibagi menjadi:
· Low
alloy steel, jika elemen paduannya ≤ 2,5 %
· Medium
alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 – 10 %
· High
alloy steel, jika elemen paduannya > 10 %
Baja paduan juga dibagi menjadi dua golongan yaitu baja
campuran khusus yaitu:
· Baja
Paduan Khusus (special alloy steel)
Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam
seperti nikel, chromium, manganese, molybdenum tungsten dan vanadium.
Dengan menambahkan logam tersebut ke dalam baja maka baja paduan tersebut akan
merubah sifat-sifat mekanik dan kimianya seperti menjadi lebih keras, kuat dan
ulet bila dibandingkan terhadap baja karbon (carbon steel).
· High
Speed Steel (HSS) Self Hardening Steel
Kandungan karbon : 0,70 % – 1,50 %. Penggunaan membuat
alat-alat potong seperti drills, reamers, countersinks, lathe tool bits
dan milling cutters. Disebut High Speed Steel karena alat potong
yang dibuat dengan material tersebut dapat dioperasikan dua kali lebih cepat
dibanding dengancarbon steel. Sedangkan harga dari HSS besarnya dua sampai
empat kali daripada carbon steel
Jenis Lainnya:
Baja dengan sifat fisik dan kimia khusus:
· Baja tahan garam
(acid-resisting steel)
· Baja tahan panas
(heat resistant steel)
· Baja tanpa sisik
(non scaling steel)
· Electric steel
· Magnetic steel
· Non magnetic
steel
· Baja tahan pakai
(wear resisting steel)
· Baja tahan
karat/korosi
Dengan mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut
kegunaan dan komposisi kimia maka diperoleh lima kelompok baja yaitu:
· Baja karbon
konstruksi (carbon structural steel)
· Baja karbon
perkakas (carbon tool steel)
· Baja paduan
konstruksi (Alloyed structural steel)
· Baja paduan
perkakas (Alloyed tool steel)
· Baja konstruksi
paduan tinggi (Highly alloy structural steel)
3. Sifat
Baja
Sifat baja pun berbeda-beda sesuai dengan hasil baja yang
dibuat dan dibentuk. Dalam penggunaannya, baja mencapai 90% lebih dengan
campuran untuk tujuan khusus. Baja dibuat dalam perbandingan (prosentase) zat
arang yang berlainan.semakin tinggi prosentase zat arangnya,maka baja menjadi :
· Kekuatan tanknya
bertambah
· Sifat regan berkurang
· Kekerasannya bertambah,
juga sifat dapat dikeraskan(disepuh) maksimum 1,7% karbon.
· Titik cair berkurang
misal 0% karbon titik cair 1539oc 17% karbon titik cair 1380oc
Baja mudah sekali berkarat oleh panas maupun lembab. Maka
baja untuk transmisi harus dilapisi untuk menahan karat. Untuk pemeriksaan
kawat dimasukkan ke dalam oksida tembaga di atas. Karena baja tidak memiliki
daya hantar yang baik, maka untuk kabel transmisi di atas tanah biasanya hanya
berfungsi sebagai penguat.Selain sifat ini adapun sifat khas baja:
· Keras, kuat, awet
· Sifat magnetnya kuat
· Koefisien muai rendah
· Tahan terhadap
tekanan/beban
· Tahan terhadap asam
· Tahan karat
4. Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Baja
· Kelebihan Baja sebagai
Material Struktur
Jika kita menyimak bangunan sekitar kita baik berupa
jembatan, gedung, pemancar, papan iklan, dan lainnya akan sependapat bahwa baja
merupakan material struktur yang baik. Kelebihan dari baja terlihat dari
kekuatan, relatif ringan, kemudahan pemasangan, dan sifat baja lainnya.
1) Kekuatan
Tinggi
Kekuatan yang tinggi dari baja per satuan berat mempunyai
konsekuensi bahwa beban mati akan kecil. Hal ini sangat penting untuk jembatan
bentang panjang, bangunan tinggi, dan bangunan dengan kondisi tanah yang buruk.
2) Keseragaman
Sifat baja tidak berubah banyak terhadap waktu, tidak
seperti halnya pada struktur beton bertulang.
3) Elastisitas
Baja berperilaku mendekati asumsi perancang teknik
dibandingkan dengan material lain karena baja mengikuti hukum Hooke hingga
mencapai tegangan yang cukup tinggi. Momen inersia untuk penampang baja dapat
ditentukan dengan pasti dibandingkan dengan penampang beton bertulang.
4) Permanen
Portal baja yang mendapat perawatan baik akan berumur sangat
panjang, bahkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi tertentu baja
tidak memerlukan perawatan pengecatan sama sekali.
5) Daktilitas
Daktilitas didefinisikan sebagai sifat material untuk
menahan deformasi yang besar tanpa keruntuhan terhadap beban tarik. Suatu
elemen baja yang diuji terhadap tarik akan mengalami pengurangan luas penampang
dan akan terjadi perpanjangan sebelum terjadi keruntuhan. Sebaliknya pada
material keras dan getas (brittle) akan hancur terhadap beban kejut. SNI 03-1729-2002
mendefinisikan daktilitas sebagai kemampuan struktur atau komponennya untuk
melakukan deformasi inelastis bolak-balik berulang (siklis) di luar batas titik
leleh pertama, sambil mempertahankan sejumlah besar kemampuan daya dukung
bebannya. Beban normal yang bekerja pada suatu elemen struktur akan
mengakibatkan konsentrasi tegangan yang tinggi pada beberapa titik. Sifat
daktil baja memungkinkan terjadinya leleh lokal pada titik-titik tersebut
sehingga dapat mencegah keruntuhan prematur. Keuntungan lain dari material
daktil adalah jika elemen struktur baja mendapat beban cukup maka akan terjadi
defleksi yang cukup jelas sehingga dapat digunakan sebagai tanda keruntuhan.
6) Liat
(Toughness)
Baja strukur merupakan material yang liat artinya memiliki
kekuatan dan daktilitas. Suatu elemen baja masih dapat terus memikul beban
dengan deformasi yang cukup besar. Ini merupakan sifat material yang penting
karena dengan sifat ini elemen baja bisa menerima deformasi yang besar selama
pabrikasi, pengangkutan, dan pelaksanaan tanpa menimbulkan kehancuran. Dengan
demikian pada baja struktur dapat diberikan lenturan, diberikan beban kejut,
geser, dan dilubangi tanpa memperlihatkan kerusakan. Kemampuan material untuk
menyerap energi dalam jumlah yang cukup besar disebut toughness.
· Kelemahan Baja sebagai
Material Struktur
Secara umum baja mempunyai kekurangan seperti:
1) Biaya
Pemeliharaan
Umumnya material baja sangat rentan terhadap korosi jika
dibiarkan terjadi kontak dengan udara dan air sehingga perlu dicat secara
periodik.
2) Biaya
Perlindungan Terhadap Kebakaran
Meskipun baja tidak mudah terbakar tetapi kekuatannya
menurun drastis jika terjadi kebakaran. Selain itu baja juga merupakan
konduktor panas yang baik sehingga dapat menjadi pemicu kebakaran pada komponen
lain. Akibatnya, portal dengan kemungkinan kebakaran tinggi perlu diberi
pelindung. Ketahanan material baja terhadap api dipersyaratkan dalam Pasal 14
SNI 03-1729-2002.
3) Rentan
Terhadap Buckling
Semakin langsung suatu elemen tekan, semakin besar pula
bahaya terhadap buckling (tekuk). Sebagaimana telah disebutkan bahwa baja
mempunyai kekuatan yang tinggi per satuan berat dan jika digunakan sebagai
kolom seringkali tidak ekonomis karena banyak material yang perlu digunakan
untuk memperkuat kolom terhadap buckling.
4) Fatik
Kekuatan baja akan menurun jika mendapat beban siklis. Dalam
perancangan perlu dilakukan pengurangan kekuatan jika pada elemen struktur akan
terjadi beban siklis.
5) Keruntuhan
Getas
Pada kondisi tertentu baja akan kehilangan daktilitasnya dan
keruntuhan getas dapat terjadi pada tempat dengan konsentrasi tegangan tinggi.
Jenis beban fatik dan temperatur yang sangat rendah akan memperbesar
kemungkinan keruntuhan getas (ini yang terjadi pada kapal Titanic).
sumber: http://civilization14.blogspot.co.id/2017/01/definisi-jenis-dan-sifat-baja.html
0 komentar: