Praktikum Bahan Bangunan Laut 3

November 23, 2017 A Cintya Nur D 0 Comments


Pada praktikum ke 3 kali ini tepatnya pada hari Kamis, 12 Oktober 2017 kami melakukan kegiatan membuat beton dari hasil rancangan mix design yang telah kami olah data pada praktikum sebelumnya. Semua data yang tersedia pada praktikum sebelumnya akan sangat berguna dalam pembuatan beton kali ini. Kategori jenis struktur yang kelompok saya buat yaitu K-225 (berbeda dengan kategori struktur pada kelompok lainnya).
Berikut hasil rancangan concrete mix design : 
Tabel 1. Tabel Komposisi Unsur yang Dibutuhkan
Komposisi Unsur Campuran Beton (kapasitas mesin Molen =0.03 m3) (K-225)
1
Semen
13,649 kg
2
Air
9,590 kg
3
Agregat Kasar Kondisi Lapangan
36,205 kg
4
Agregat halus Kondisi Lapangan
35,165 kg

Alat dan Bahan
- Agregat kasar, agregat halus, air, dan semen sesuai rancangan concrete mix design
- Mesin pengaduk (molen)
-  Alat uji slump (cetakan kerucut)
- Tongkat besi
- Penggaris
- Vibrator
- Bekisting

Pembuatan Beton
  1. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan seperti menyaring agregat halus dan kasar agar siap digunakan.
  2. Menimbang bahan-bahan yang diperlukan. Besarnya bahan disesuaikan dengan jumlah yang telah dihitung pada mix design.



  3. Oleskan oli pada dindin bekisting yang akan digunakan untuk mencetak beton. Tujuannya agar beton mudah untuk dikeluarkan setelah tercetak dengan baik.
  4. Setelah selesai, bahan bahan tersebut akan diaduk dengan mesin molen. bahan yang dimasukkan pertama adalah agregat kasar, agregat halus, dan semen. setelah diaduk beberapa lama, masukkan air dan aduk hingga rata.
  5. Setelah campuran beton segar rata lakukan uji slump untuk menentukan apakah betton tersebut sesuai dengan standar atau tidak. Dengan cara mengukur tinggi slump yang terbentuk.
  6. Jika sesuai standar beton segar dimasukkan kedalam bekisting sambil padatkan dengan cara digetarkan dengan vibrator.

  7. Setelah satu hari, beton dilepaskan dari bekisting dan dimasukkan kedalam bak perawatan.
 Proses Curing / Perawatan Beton
Setelah didiamkan selama 1 hari, bekisting dilepaskan dari beton yang sudah mengeras. Selanjutnya, beton diletakkan di dalam bak curing dan direndam dalam air. Beton ini akan terus direndam hingga proses capping akan dilakukan. Curing diperlukan untuk mengurangi cracking akibat hidrasi.

Proses Capping
       Sebelum dilakukan uji tekan beton, kita harus melakukan proses capping pada beton. Hal ini diperlukan agar distribusi beban aksial merata ke seluruh bidang tekan silinder saat dilakukan pengujian. Capping beton dilakukan 1 hari sebelum uji kuat tekan beton dengan bahan belerang.


0 komentar: